HASIL TRACER STUDY 2010
Di tengah massifikasi pendidikan tinggi di Indonesia yang ditandai oleh menjamurnya pembukaan institusi-institusi baru pendidikan tinggi, perhatian terhadap keterkaitan antara pendidikan tinggi dengan perubahan-perubahan industri dan korporasi di dunia kerja perlu mendapat tekanan khusus dan berkesinambungan. Salah satu cara untuk menggali informasi yang berkaitan dengan transisi dari dunia pendidikan ke dunia pekerjaan adalah dengan melaksanakan tracer study.
Tracer study adalah studi mengenai lulusan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi (Schomburg, 2003). Istilah lain yang juga sering digunakan adalah “Graduate Surveys”, “Responden Researches”, dan “Follow-up Study”. Tracer study dapat menyediakan informasi untuk kepentingan evaluasi hasil pendidikan tinggi dan selanjutnya dapat digunakan untuk penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi bersangkutan. Tracer study juga menyediakan informasi berharga mengenai hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja profesional, menilai relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholders), dan kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi. Saat ini tracer study sudah dijadikan salah satu syarat kelengkapan akreditasi di Indonesia oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
UI melalui fakultas-fakultasnya telah beberapa kali menyelenggarakan tracer study. Namun demikian, karena tracer study tersebut dilakukan oleh fakultas-fakultas maka aspek-aspek yang diteliti sangat bervariasi menurut kepentingan fakultas masing-masing. Tracer study tersebut juga tidak dapat digunakan sebagai gambaran mewakili lulusan UI. Melalui Tracer Study UI 2010 yaitu tracer study yang dilakukan pada tingkat universitas, diharapkan dapat digali informasi mengenai perkembangan pencarian kerja responden sarjana reguler UI lulusan tahun 2008 di fakultas di lingkungan UI.
Career Development Center UI (CDC-UI) pada Bulan April - Desember 2010 melaksanakan Tracer Study UI 2010 dengan Peneliti Utama Ahmad Syafiq, PhD. Studi yang dilakukan adalah studi kuantitatif dengan disain cross-sectional. Pelacakan dilakukan secara multimoda (telepon, e-mail, fax, langsung/tatap muka) dan responden diwawancara atau mengisi sendiri kuesioner.
Hasil penelitian
Response rate
Dari sejumlah 5276 total responden, responden yang dapat dihubungi sejumlah 4608 sejumlah 2535 responden mengisi kuesioner dengan gross response rate sebesar 48,1% dan net response rate sebesar 55,0%. Diperoleh informasi bahwa response rate tertinggi berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat yaitu sebesar 99,1%. Sedangkan response rate terendah berasal dari Fakultas Kedokteran Gigi yaitu sebesar 27,6%.
Kegiatan Pendidikan di Universitas dan Aktivitas Lainnya
Kegiatan pendidikan di universitas dan aktivitas lainnya merupakan kegiatan responden semasa kuliah yang mencakup kegiatan organisasi, keaktifan organisasi dan juga kepuasan terhadap pembelajaran semasa kuliah.
Gambar 1. Keanggotaan Organisasi
Gambar 2. Keaktipan Organisasi
Gambar 1. menjelaskan bahwa sebagian besar responden sebesar 72,4% menjadi anggota organisasi kemahasiswaan saat kuliah dan hanya sebesar 27,6% yang tidak mengikuti organisasi. Gambar 2. Menjelaskan dari responden yang mengikuti organisasi semasa kuliah sebagian besar cukup aktif dalam kegiatan organisasi tersebut yaitu sebesar 36,7%. Sedangkan responden yang pasif berorganisasi hanya 1,6 %.
Gambar 3. Kepuasan Terhadap Pembelajaran
Mengenai kepuasan terhadap pembelajaran saat kuliah responden yang bersal dari Fakultas Kedokteran Gigi menyatakan respon yang sangat positif dimana sebagian besar responden memilih cukup puas dan puas. Respon yang hampir sama juga terdapat pada responden yang berasal dari Fakultas Komputer dan Fakultas Ekonomi. Sedangkan responden yang menyatakan tidak puas terhadap pembelajaran paling banyak berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Selain itu responden juga menyatakan bahwa ada beberapa kompetensi yang kurang dimiliki oleh responden saat lulus yaitu kompetensi pengetahuan umum, manajemen waktu dan kemampuan dalam menulis laporan, memo serta dokumen.
Transisi dari Kuliah ke Bekerja
Masa transisi dari kuliah ke bekerja merupakan hal yang penting bagi para responden. Hal ini dikarenakan responden harus menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang berbeda dengan kuliah. Saat memulai mencari pekerjaan, reponden memiliki cara yang berbeda untuk mencari informasi pekerjaan sehingga masa tunggu kerja pun berbeda-beda lamanya.
Gambar 4. Metode Mencari Pekerjaan
Dalam hal mencari pekejaan sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka mendapat informasi dari media internet (74.4%) dan iklan koran (60.3%). Sementara informasi melalui UI Career & Scholarship Expo dan informasi dari CDC-UI maupun fakultas masing-masing sebesar 53.1% dan 40.9 %. Hanya sedikit yang mendapat informasi karena dihubungi oleh pihak kemahasiswaan/ alumni (4,6%).
Gambar 5. Masa Tunggu Kerja (Median)
Untuk masa tunggu kerja dari data median yang diperoleh untuk keseluruhan responden Universitas Indonesia adalah 3 bulan. Untuk fakultas yang masa tunggunya sama seperti median masa tunggu Universitas Indonesia adalah Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Fakultas Ilmu Keperawatan adalah fakultas dengan masa kerja respondennya paling lama yaitu 3.5 bulan. Sedangkan fakultas yang masa tunggu kerja respondennya paling singkat adalah Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi yang masa tunggu kerjanya hanya 1 bulan.
Pekerjaan Saat Ini
Responden memiliki kegiatan yang berbeda saat lulus, diantaranya ada yang menjadi pekerja tetap, melanjutkan studi, mengambil kursus maupun kegiatan lainnya. Selain itu jenis tempat bekerja serta pendapatan bulanan pun bervariasi.
Gambar 6. Kegiatan Setelah Lulus
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden UI menjadi pekerja setelah menyelesaikan studinya, baik sebagai pekerja tetap sebesar 71,8% ataupun tidak tetap sebesar 12,5%. Sebesar 9.3% responden memutuskan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Hanya sebesar 1.3% responden yang tidak bekerja.
Gambar 7. Jenis Tempat Bekerja Utama
Gambar 8. Pendapatan Bulanan dari Pekerjaan Utama
Dari informasi yang diperoleh sebagian besar responden UI bekerja pada perusahaan swasta (58.3%) dan instansi pemerintah (31.9%). Hanya sebagian kecil yang bekerja sebagai wirausahawan (3.1%) dan organisasi non-LSM (2.3%). Dari berabagai jenis pekerjaan tersebut pendapatan bulanan para responden dari pekerjaan utama paling dominan berada pada kisaran 2.5 juta sampai 5 juta. Hanya 1.2% yang pendapatannya di atas 5 juta.
Kompetensi Pendidikan Tinggi dan Pekerjaan
Kompetensi pendidikan tinggi dan pekerjaan para responden menjadi objek yang diteliti pada tracer study ini. Sejauh mana pengetahuan dan keterampilan dari kuliah dalam pekerjaan pun menjadi pertanyaan yang perlu diajukan.
Gambar 9. Penggunaan Pengetahuan dan Keterampilan dari Kuliah dalam pekerjaan
Dari informasi yang diperoleh sebagian besar responden menyatakan bahwa pengetahuan dan keterampilan dari kuliah digunakan dalam dunia pekerjaan. Hanya sebagian kecil yang menyatakan pengetahuan dan keterampilan dari kuliah tidak digunakan sama sekali.
Gambar 10. Kesesuaian Perkiraan Pekerjaan Saat Masuk Kuliah dan Kenyataan Saat Ini
Dari segi kesesuaian antara perkiraan pekerjaan saat masuk kuliah dan kenyataan saat ini sebagian besar responden menyatakan sesuai yaitu sebesar 42.1%. Namun responden yang menyatakan tidak sesuai sebesar 28.5%. Hanya sebesar 11.7% yang menyatakan sangat sesuai dan 9.7% yang menyatakan sangat tidak sesuai.
Orientasi Pekerjaan dan Kepuasan Kerja
Orientasi responden setelah lulus dari kuliah terhadap pekerjaan dan juga kepuasan kerja bervariasi. Hal ini dikarenakan perbedaan pandangan atau persepsi dai individu responden itu sendiri terhadap tujuan hidup mereka.
Gambar 11. Persepsi Terhadap Tujuan Hidup (mean)
Dari informasi yang diperoleh mengenai persepsi responden terhadap tujuan hidup (mean), keluarga merupakan nilai yang sangat penting bagi para responden di ikuti pengembangan personal dan kehidupan sosial. Prestise merupakan hal terakhir yang menjadi persepsi responden.
Kepuasan Masa Belajar di Perguruan Tinggi
Kepuasan responden mengenai masa belajar di perguruan tinggi merupakan hal yang penting untuk ditelusuri karena dapat mempengaruhi persepsi mereka mengenai penilaian terhadap universitas. Sehingga hal ini menyebabkan perbedaan pandangan responden ketika mendapatkan pertanyaan yang berkaitan dengan masa lalunya ketika kuliah.
Gambar 12. Jika Kembali ke Masa Lalu .....
Dari informasi yang diperoleh jika kembali ke masa lalu sebagian besar responden tetap memilih UI sebagai tempat kuliah dengan fakultas dan departemen yang sama. Hanya sebagian kecil yang memilih untuk tidak kuliah.
Kebutuhan Data untuk Akreditasi Perguruan Tinggi
Pada dunia kerja banyak terjadi ketidaksesuaian yang dialami responden. Baik ketidaksesuaian dari segi bidang pekerjaan terhadap disiplin ilmu ataupun ketidaksesuaian tingkat pekerjaan dengan level kesarjanaan.
Gambar 13. Mismatch Horizontal
Gambar 14. Mismatch Vetical
Dari informasi yang diperoleh Mismatch Horizontal (ketidaksesuaian bidang pekerjaan dengan disiplin ilmu) paling tinggi adalah dari Fakultas Ilmu Budaya (41.5%) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (32.6%). Sedangkan yang paling rendah adalah dari Fakultas Fakultas Ilmu Keperawatan (7.4%), Kedokteran (2.6%), dan Kedokteran Gigi (0%).
Untuk Mismatch Vertical (ketidaksesuaian tingkat pekerjaan dengan level kesarjanaan) Fakultas Kedokteran Gigi merupakan fakultas terbesar yang memiliki tingkat pekerjaan lebih tinggi dari level kesarjanaan yaitu sebesar 94.1%. Sedangkan Fakultas Psikologi merupakan fakultas yang terbesar memiliki tingkat pekerjaan lebih rendah dari level kesarjanaan yaitu sebesar 11.2%.
Attachment | Size |
---|---|
TRACER STUDY UI 2010.pdf | 162.01 KB |